Pada
dasarnya, imunisasi adalah kegiatan pencegahan. Imunisasi dilakukan agar
seseorang terhindar dari penyakit infeksi atau meringankan gejala penyakit
tersebut. Metode ini merupakan metode pencegahan yang paling efektif dan murah
dalam mengatasi penyakit.
Imunisasi
wajib diberikan pada anak balita mengingat sistem kekebalan tubuh balita sangat
rentan. Lalu bagaimana dengan anak yang sudah melewati usia tersebut? Seiring
bertambah usia, sistem kekebalan tubuh anak juga meningkat. Namun hal ini tidak
menutup kemungkinan mereka terserang penyakit infeksi lain di usianya yang kian
bertambah itu.
Oleh karena
itu setelah melakukan imunisasi wajib di usia balita, anak harus mendapatkan
imunisasi lanjutan ketika memasuki usia sekolah. Selain menjaga dari serangan
infeksi virus, imunisasi anak juga dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif
serta menjaga status gizinya agar tetap baik.
Di Indonesia
sendiri, telah ada jadwal imunisasi lanjutan yang diperuntukkan bagi anak usia
sekolah yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Sedangkan jenis
Imunisasi anak usia sekolah yang dicanangkan d Indonesia adalah diphtheria
tetanus (DT), campak, dan tetanus diphteria (Td).
Seperti yang
sudah dijadwalkan pemerintah untuk imunisasi campak disetiap bulan Agustus,
hari ini, Sabtu (03/08/19) petugas dari Puskesmas kecamatan Ngawi bekerjasama
dengan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SDN Margomulyo 1 Ngawi melaksanakan
imunisasi campak bagi siswa-siswi kelas 1 dan 2 SDN Margomulyo bertempat di SDN
Margomulyo 1 Ngawi.
Menutut Retnaningdyah
selaku pengurus UKS SDN Margomulyo 1 Ngawi mengatakan apabila ada anak yang
belum bisa ikut imunisasi pada saat ini dikarenakan sedang sakit atau sedang
tidak masuk karena ada keperluan, orang tua tidak perlu cemas karena anak masih
bisa mendapatkannya di kemudian hari. Orang tua bisa mengajak putra-putrinya langsung
datang ke Puskesmas kecamatan Ngawi atau berkonsultasi pada dokter anak untuk
mengetahui kapan jadwal imunisasi yang tepat untuk buah hatinya. (ArliBuono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar