Mengajarkan
tentang berperilaku hidup sehat, kesehatan tubuh dan kesehatan alat reproduksi,
serta menghindari berbagai bentuk penyimpangan seksual ternyata tak hanya perlu
diberikan kepada siswa SMA dan SMP saja, siswa SD pun juga perlu diberikan
pendidikan semacam itu.
Dewi Uning (berhijab merah) Petugas dari Puskesmas Ngawi berfoto bersama siswa-siswi dan guru kelas 6 SDN Margomulyo 1 Ngawi
Bahkan siswa SD harus mengetahui tentang dampak negatif
dari pergaulan bebas dan pernikahan dini. Seringkali kita mendengar berita-berita
tentang vidoe asusila yang dilakukan oleh pelajar, salah satu penyebabnya
adalah mereka tak memahami dampak negatif dari hal-hal yang seharusnya belum
boleh meraka lakukan.
Untuk
menyikapi hal tersebut, Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) SDN Margomulyo 1 Ngawi
bekerjasama dengan Puskesmas Kecamatan Ngawi mengadakan kegiatan penyuluhan Kesehatan
Reproduksi Remaja (KRR) bagi siswa-siswi kelas 6 bertempat di aula SDN
Margomulyo 1 Ngawi.
Menurut
Kepala Sekolah SDN Margomulyo 1, Winartiningsih, S.Pd., M.M.Pd. anak-anak harus
diajarkan tentang kesehatan diri dan kesehatan reproduksi sejak dini, sehingga
secara otomatis mereka paham akan dampak negatif yang ditimbulkan dari akibat
pergaulan bebas yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh anak-anak. Beliau
juga menambahkan, dari pada siswa mencari informasi dan bertanya kepada orang
yang tidak tepat, lebih baik pihak sekolah memberikan penyuluhan terkait
kesehatan tubuh dan reproduksi mereka sejak dini. (ArliBuono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar