SDN Margomulyo 1 Ngawi Ikuti Peringatan Hari Lingkungan Hidup Jatim - SDN Margomulyo 1 Ngawi

Berita

Berlandaskan Iman dan Taqwa Menuju Sekolah yang Unggul, Mandiri, Terpercaya dan Peduli Lingkungan

Senin, 29 Juli 2019

SDN Margomulyo 1 Ngawi Ikuti Peringatan Hari Lingkungan Hidup Jatim


Peringatan Hari Lingkungan Hidup setiap tahun jatuh pada tanggal 5 Juni. Untuk memperingati hal tersebut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Timur mengadakan kegiatan “Kemah Hijau” bagi para pelajar SMP dan SMA/SMK serta guru-guru SD sejumlah 400 orang dari berbagai sekolah adiwiyata di seluruh provinsi Jawa Timur yang  digelar di Kompleks UPT Pelabuhan Perikanan Mayangan Kota Probolinggo pada 26-28 Juli 2019.
 Khofifah Indar Parawansa, gubernur Jatim ketika menghadiri puncak acara peringatan Hari Lingkungan Hidup
 
Tahun 2019 ini United Nation of Environmental Program (UNEP) perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan tema "Beat Air Pollution" atau "Kendalikan Pencemaran Udara". Selaras dengan hal tersebut Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan tema "Biru Langitku,  Hijau Bumiku".

Turut andil dalam kegiatan tersebut Suyatno, S.Pd dan Arli Buono,S.Pd. yang mewakili SDN Margomulyo 1 Ngawi selaku sekolah Adiwiyata di kabupaten Ngawi yang akan menuju ke sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional. Mereka bertolak bersama kontingen Ngawi yang diwakili juga oleh perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Ngawi, siswa-siswi dari SMPN 2 serta siswa-siswi dari SMAN Jogorogo Ngawi.

Rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup ini meliputi,  Kemah hijau, Pameran teknologi ramah lingkungan serta ECOfest - Festival Lingkungan Hidup,  kegiatannya antara lain sosialisasi/education, fun walk dan bersih-bersih pantai, lomba daur ulang sampah dan pementasan kesenian yang berasal dari masing-masing kotingen.

Sedangkan pada puncak peringatan yang dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dilaksanakan kegiatan-kegiatan antara lain,  pemberian penghargaan,  pemberian bantuan, peninjauan pameran dan kemah, penanaman pohon cemara udang. Menurut Khofifah Indar Parawansa “pohon ini memiliki kekuatan yang cukup teruji dan bisa bertahan hingga berumur 500 tahun sehingga bisa menjadi penyangga atas kemungkinan terjadinya abrasi pantai maupun gelombang tinggi seperti stunami,” beliau juga berharap agar semua pihak  ikut menjaga ekosistem dan ekologi alam sekitar. (ArliBuono)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar