Pencegahan penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
dengan melakukan kegiatan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur ternyata
tidak cukup untuk membasmi berkembangnya jentik nyamuk. Alasannya, jentik
nyamuk tidak serta-merta mati pada saat bak mandi dikuras. Terbukti saat ini serangan
nyamuk aedes aegypti penular penyakit demam berdarah kembali mewabah khususnya
dikecamatan ngawi meskipun budaya 3M telah diterapkan di masyarakat.
Petugas sedang melakukan Fogging dilingkungan SDN Margomulyo 1 Ngawi
Perlu diketahui bahwa dengan mewabahnya kembali penyakit
demam berdarah ini telah menyebabkan beberapa siswa dilingkup SDN Margomulyo
1 terkena serangan penyakit yang cukup
membahayakan ini dan harus menjalani rawat inap, bahkan seorang siswi dari
salah satu sekolah dasar di kecamatan ngawi sampai meninggal dunia akibat
terserang penyakit demam berdarah ini.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan tersebut
SDN Margomulyo 1 ngawi bersama dengan Dinas Kesehatan kabupaten Ngawi
mengadakan pengasapan (fogging)
dilingkungan SDN Margomulyo 1 Ngawi yang dilaksanakan pada hari Selasa
(22/01/2019), Fogging adalah asap
yang mengandung pestisida yang disemburkan dari mesin dengan sasaran membunuh
nyamuk aedes aegypti.
Anang Ristanto, seorang petugas dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Ngawi menjelaskan, pengasapan dilakukan petugas dinas kesehatan
disekolah-sekolah, karena adanya kasus kematian akibat serangan penyakit demam
berdarah, meskipun belum tentu anak-anak mengalami gigitan nyamuk ketika berada
di lingkungan sekolah.
Para orang tua menyambut gembira dengan diadakannya fogging ini dan berharap setelah ini
tidak ada lagi anak-anak yang terserang penyakit demam berdarah.
Winartiningsih, S.Pd. M.M.Pd selaku kepala sekolah SDN
Margomulyo 1 Ngawi menghimbau kepada siswa-siswinya agar ikut mengantisipasi
gigitan nyamuk aedes aegypti dengan menggunakan lotion anti nyamuk sebelum
berangkat kesekolah. (ArliBuono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar